Belajar Melalui Video Pembelajaran, Efektifkah

Perkembangan teknologi saat ini telah mengubah kehidupan kita. Termasuk dalam media pembelajaran. Salah satunya adalah munculnya metode belajar melalui video. Banyak orang yang menganggap pembelajaran melalui video memiliki dampak yang positif. Hal itu memang tidak salah. Namun, di sisi lain juga ada sisi negatifnya. Apa sajakah? Berikut di antaranya!

Anak Akan Menjadi Cepat Bosan

Memang, media pembelajaran melalui video membuat anak lebih tertarik dan menyukainya. Namun, hal tersebut akan berlangsung beberapa saat saja. Apabila anak dipaksa untuk belajar melalui metode video secara terus menerus tentu ini akan membuat mereka merasa bosan. Misalnya saja mereka belajar melalui video kurang lebih tiga jam dalam sehari saja.

Dampak buruk lainnya dari belajar melalui video adalah anak akan merasa kurang gerak. Sehingga ketika mereka tidak terlalu banyak gerak akan mengurangi produktivitas mereka. Kemudian, mereka pun akan lebih cepat merasa jenuh jika video tersebut dirasa monoton dan tidak menarik.

Sulit Menentukan Apakah Anak Mengerti atau Tidak

Ketidakefektifan video pembelajaran berikutnya adalah para guru akan sulit menentukan apakah anak telah mengerti materi yang disampaikan atau tidak. Bila menggunakan metode pembelajaran secara tatap muka langsung, tentu akan bisa melihat dan menilai apakah anak tersebut mengerti materi yang disampaikan dengan cara memberikan pertanyaan pancingan.

Akan tetapi, bila menggunakan media pembelajaran berupa video anak dituntut untuk mengerti materi yang disampaikan. Namun, yang menjadi masalah adalah anak akan kesulitan bila mereka tidak mengerti. Para guru pun akan sulit untuk mengukur kemampuan para siswa.

Membutuhkan Sarana dan Prasarana yang Tak Murah

Meski di satu sisi belajar melalui video cukup efektif, namun bagi lembaga pendidikan maupun sekolah pengadaan video ini bukanlah perkara mudah. Pasalnya untuk bisa melakukan pembelajaran di kelas, pihak bimbingan belajar maupun sekolah haruslah memiliki peralatan dan peranti yang memadai. Misalnya saja pengadaan proyektor agar video dapat ditonton oleh para siswa di kelas. Tentu saja harga proyektor ini tidaklah murah.

Sementara bagi para siswa, mereka pun harus memiliki perangkat smartphone atau gadget yang mumpuni. Harganya pun beragam dan bagi mereka yang kurang mampu, tentu ini menjadi masalah tersendiri. Belum lagi ditambah dengan paket internet yang stabil dan cukup bila ingin mengakses video belajar secara online.

Apabila melihat dari ulasan, belajar melalui video pembelajaran di satu sisi cukup memudahkan. Akan tetapi, di sisi lain juga terdapat sisi yang kurang baik bagi para guru maupun siswa. Maka dari itu metode pembelajaran secara tatap muka antara guru dengan siswa dirasa lebih efektif saat ini baik itu untuk sekolah maupun lembaga bimbel.

Salah satu bimbel konvensional dengan metode tatap muka langsung ini yang dapat kamu pilih di antaranya adalah SSC Sidoarjo. Apa saja program bimbel yang bisa kamu pilih dan segala informasinya? Kamu bisa kunjungi langsung di akun instagramnya di @lbbsscsda

Photo: pexels