Sebagai seorang siswa, tugas utama kamu tentu adalah belajar. Namun, mengingat kemampuan tiap orang yang berbeda-beda, beberapa dari kamu mungkin merasa nggak kunjung mendapatkan hasil optimal walaupun sudah belajar mati-matian. Wah, kemungkinan teknik belajar yang kamu terapkan belum tepat, nih. Nggak perlu panik, kamu bisa mulai mencoba berbagai jenis teknik belajar praktis yang sudah dirangkum di bawah ini!
Teknik pomodoro
Dicetuskan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1990-an, teknik belajar praktis satu ini bisa dibilang yang paling populer. Elemen utama dari teknik pomodoro adalah memberikan jeda istirahat. Disebut juga dengan teknik spaced learning, teknik pomodoro dinilai efektif banget buat kamu yang harus memasukkan banyak materi ke otak. Ada lima tahapan yang harus kamu lakukan dalam teknik pomodoro ini.
Pertama, tentukan topik atau materi apa yang mau kamu pelajari. Kedua, pasang stopwatch atau alarm selama 25 menit. Ketiga, fokus dan berkonsentrasi mempelajari materi yang sudah kamu tentukan. Keempat, setelah 25 menit berlalu, kamu boleh beristirahat selama lima menit. Kelima, kalau sudah mengulang keempat tahapan tersebut sebanyak empat kali, kamu boleh istirahat selama 15-30 menit.
Teknik mind mapping
Sesuai namanya, mind mapping membantu kamu untuk belajar dengan cara memetakan pikiran. Teknik belajar praktis yang diperkenalkan oleh Tony Buzan ini mengharuskan kamu buat fokus pada topik utama, lalu mengasosiasikannya dengan kata kunci yang paling relevan.
Nantinya, kata kunci yang kamu tulis bakal menjadi poin-poin penting sehingga kamu bisa menuangkannya menjadi mind map yang sederhana. Sebelum membuat mind map, sebaiknya siapkan dulu peralatan tulis warna-warni agar hasil mind map kamu nanti terlihat lebih menarik. Jangan lupa juga kertas polos, ya!
Sebagai langkah awal, tuliskan topik utama di bagian tengah kertas. Contohnya, kamu sedang belajar tentang tenses dalam Bahasa Inggris. Lalu, buat empat cabang dari topik tenses tersebut, yaitu past, present, future, dan conditional. Masing-masing cabang tersebut bisa ditarik cabangnya lagi menjadi empat turunan, yaitu simple, perfect simple, continuous, dan perfect continuous. Baru setelah itu kamu bisa memberikan rumus yang sesuai pada masing-masing turunan cabang tersebut.
Teknik akronim
Ada beberapa mata pelajaran yang mengharuskanmu untuk menghapal materi, seperti Sejarah dengan tanggal-tanggal pentingnya atau Kimia dengan unsur-unsur golongannya. Nah, untuk mata pelajaran seperti itu, kamu bisa menggunakan teknik belajar praktis satu ini.
Teknik akronim mengajak kamu untuk menghafal dan mengingat sesuatu dengan cara membuat singkatan yang mudah diingat. Misalnya, nih, kamu harus menghafal unsur golongan 2A yang terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Agar lebih mudah mengingatkannya, kamu bisa menciptakan rangkaian kata dari unsur-unsur tersebut menjadi “Bedakan, Mangga, Campur, Sirup, Bahaya, Racun”. Deretan kata yang lebih familiar tersebut bisa membantu kamu mengingat.
Teknik feynman
Belum familiar dengan teknik belajar praktis satu ini? Teknik feynman melibatkan orang lain dalam proses belajar. Artinya, teknik ini sangat cocok buat kamu yang nggak suka belajar sendiri alias harus berinteraksi dengan orang lain. Ada empat tahapan yang harus kamu lakukan kalau mau menerapkan teknik feynman.
Pertama, tentukan materi atau topik yang mau kamu pelajari, lalu pelajari sampai kamu merasa cukup paham. Kedua, ajarkan atau ceritakan topik tersebut dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti kepada orang awam.
Ketiga, cek di bagian mana kamu masih merasa ada gap antara pikiran dan penjelasan kamu. Keempat, pelajari lagi bagian tersebut secara lebih mendalam dan ulangi tahapannya. Intinya, semakin lawan bicara kamu paham dengan apa yang kamu jelaskan, maka artinya penguasaan konsep terhadap topik juga semakin baik.
Tiap siswa punya kemampuan belajar berbeda, jadi jangan merasa minder kalau ada teknik belajar yang kurang cocok dengan kamu. Masih ada teknik belajar praktis lain yang bisa kamu terapkan, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Selamat mencoba dan semoga cocok dengan kamu, ya!
Photo Credit: Pexels